Hacker Dan Peneliti Kini Mengamankan Google Play Store

Hacker memang identik dengan hal negatif dalam dunia internet dan teknologi, karena mereka seringkali membobol berbagai macam sistem/website atau teknologi lainnya meskipun sudah di protect dengan berbagai cara. Itu adalah salah satu sisi negatif dari hacker.

Namun dalam hal ini, saya tidak akan membahas sisi negatif dari dunia hacker karena tak selamanya hacker itu selalu berbuat hal negatif. Banyak website perusahaan-perusahaan yang dihacker, dan jika hacker itu tertangkap, maka perusahaan itu mempekerjakan hacker yang sudah membobol sistem/website perusahaannya tersebut.

Berbeda dengan banyak perusahaan yang sistemnya dihack terlebih dulu, baru diperketat sistemnya. Kini perusahaan yang super besar, yakni Google menggandeng para Hacker dan peneliti untuk memproteksi pada sistem Play Store agar aplikasi-aplikasi yang masuk ke Play Store ini benar-benar aman dari “serangan”. OS Android milik Google, saat ini memang paling banyak digunakan oleh pengguna gadget, sehingga langkah ini dinilai memang penting untuk dijalankan. Beberapa info menyebutkan, Google menyiapkan dana sebesar $3.133 dalam kerjasama antara Google dengan hacker dan peneliti ini.

Saat ini memang banyak aplikasi-aplikasi yang tidak jelas terdapat di Play Store, dengan menyewa hacker dan peneliti, nantinya tidak semua aplikasi bisa masuk dengan mudah ke play store karena sistem yang dibuat akan mendeteksi aplikasi-aplikasi yang mencurigakan, sehingga bisa mencegah hal-hal yang dianggap berbahaya oleh google play store. Ini merupakan bagian dari program Google yang bernama Vulnerablity Reward Program (VRP) yang sudah dijalankan sejak tahun 2010 lalu.

Bagi anda para pengguna OS Android, jika anda tidak memasang aplikasi antivirus, salah satu tips yang paling mudah untuk mencegah adanya hal-hal yang mencurigakan seperti virus atau malware adalah dengan tidak mengakses konten-konten yang mencurigakan.